Console.log, Console.info, Console.warn: Kapan Menggunakan Masing-Masing?

Console.log, Console.info, Console.warn: Kapan Menggunakan Masing-Masing?

Buat developer JavaScript, console.log() sering jadi “teman sejati” saat debugging. Tapi sebenarnya, console punya beberapa metode lain yang lebih tepat digunakan sesuai konteks, seperti console.info() dan console.warn().

Kalau semua pesan dimasukkan ke console.log, hasilnya bisa berantakan, terutama saat aplikasi makin kompleks. Jadi penting untuk tahu kapan pakai masing-masing.


1. console.log() – Pesan Umum

console.log() biasanya digunakan untuk:

  • Menampilkan nilai variabel.

  • Mengecek alur eksekusi kode.

  • Debugging cepat saat development.

Contoh:

const user = { name: "Nanang", role: "Developer" }
console.log("User data:", user)

💡 Opini pribadi: Ini yang paling sering saya gunakan. Tapi kalau semua pesan dimasukkan ke sini, sulit membedakan log penting dengan info biasa.


2. console.info() – Informasi Biasa

console.info() berfungsi hampir sama dengan console.log(), tapi lebih ditujukan untuk pesan informasi tambahan.

  • Biasanya ditampilkan dengan ikon ℹ️ di browser devtools.

  • Cocok untuk status aplikasi, notifikasi internal, atau hasil proses yang tidak krusial.

Contoh:

console.info("Fetching data from API...")

👉 Dengan memisahkan info dari log, debugging jadi lebih terstruktur. Kita bisa dengan cepat memfilter hanya pesan informatif.


3. console.warn() – Peringatan

console.warn() digunakan untuk menampilkan pesan peringatan, bukan error fatal.

  • Biasanya tampil dengan warna kuning di devtools.

  • Cocok untuk kondisi yang “tidak salah”, tapi bisa jadi masalah kalau diabaikan.

Contoh:

if (!user.isVerified) {
  console.warn("User is not verified. Some features may be restricted.")
}

💡 Opini pribadi: Saya suka pakai ini untuk edge case. Misalnya ada data kosong dari API, bukan error besar, tapi perlu diperhatikan.


Kenapa Harus Dipisahkan?

  1. Mudah difilter – Browser devtools punya filter untuk log, info, warn, error. Jadi kalau semua pakai console.log, filter ini jadi tidak berguna.

  2. Meningkatkan readability – Warn (kuning) lebih menonjol daripada log biasa, jadi cepat terlihat.

  3. Membiasakan mindset profesional – Dalam proyek besar, log yang rapi membantu tim debugging lebih cepat.


Tips Praktis

  • Gunakan console.log() hanya untuk debugging cepat atau nilai variabel.

  • Gunakan console.info() untuk informasi yang sifatnya sekunder.

  • Gunakan console.warn() untuk hal yang butuh perhatian developer, tapi bukan error fatal.

  • Jangan lupa hapus log yang tidak relevan sebelum production.


Kesimpulan

console.log, console.info, dan console.warn mungkin terlihat sepele, tapi pemakaian yang tepat bisa membuat debugging lebih efisien dan profesional.

Saya pribadi dulu hanya pakai console.log untuk semua hal, tapi setelah terbiasa memisahkan ke info dan warn, log jadi lebih terstruktur dan enak dibaca, terutama kalau bekerja di project tim.

Hey there 👋

Ready to help you explore?